Kamis, 31 Desember 2009

Pemimpin

Kepemimpinan

Segala puji bagi Allah, yang telah mencurahkan kenikmatan dan karunia-Nya yang tak terhingga dan tak pernah putus sepanjang zaman kepada makhluk-Nya. Baik yang berupa kesehatan, kesempatan sehingga pada hari ini kita dapat menunaikan kewajiban shalat jum’at dengan tanpa ada aral yang melintang

Semoga shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW, keluarganya, para sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Pada kesempatan khutbah jum’at ini khatib pesankan kepada diri khotib sendiri dan kepada jamaah, agar kita selalu meningkatkan mutu iman dan taqwa kita, karena iman dan taqwa adalah sebaik-baik bekal untuk menuju kehidupan di akhirat kelak.

Jamaah Jum’ah Rahimakumullah…

Pada kesempatan khutbah ini kami akan menyampaikan khutbah tentang 3 contoh kepemimpinan . Kita semua ini

adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawabannya ”Kulukum ro’in wakulukum masulun ’an ro’iatihi”

1. Kepemimpinan yang baik

Kepemimpina yang baik dicontohkan oleh Nabi Ibrahim a s dan Nabi Ismail a s yang dimuat di kisah al anbiya, hadis bukhori Muslim dan Kitab Riyadhus Shalikhin juz 2. Nabi Ismail beristrikan dengan wanita suku jurhum pada waktu itu ibunya nabi Ismail yaitu (Ibu Hajar) telah wafat. Pada suatu ketika Nabi Ibrahim berkunjung ke tempat nabi Ismail tetapi yang ada hanya Istrinya. Lalu nabi Ibrahim bertanya dimana nabi Ismail dijawab isteri nabi Ismail keluar mencari rejeki lantas nabi Ibrahim bertanya tentang keadaannya di jelaskan oleh istri nabi Ismail bahwa kami sulit, kesulitan, sempit dan sengsara. Sampaikan salamku pada Ismail dan suruh dia mengganti palang pintu rumah ini. Setelah nabi Ibrahim berpamitan lantas datanglah Ismail oleh istrinya diceritakannyalah peristiwa tersebut yang isinya supaya mengganti palang pintu dan ditanggapi Ismail palang pintu itu adalah kamu maka saya disuruh menceraikan kamu. Kemudian Nabi Ismail beristri dengan wanita lain dan suatu ketika nabi Ibrahim datang dan Ismail tidak ada. Lantas nabi Ibrahim menanyakan tentang keadaanya dijawab keadaannya lapang, gembira dan longgar makannya daging dan air. Nabi Ibrahim pesan salam agar Ismail menguatkan palang pintu. Lantas peristiwa itu diceritakan ke Ismail oleh istrinya dan dijawab oleh Ismail palang pintu itu ya kamu akhirnya perkawinannya diteruskan.

Pelajaran tentang kepemimpinan nabi ibrahim berani memutuskan perkara yang sedang berlangsung padahal memutuskan suami istri itu berbuatan yang dibenci Allah tetapi dicintai iblis. Tetapi nabi Ibrahim sebagai pemimpin memutuskan itu. Ternyata ini adalah sangat penting. Kufur nikmat dampaknya bukan hanya terhadap diri sendiri tetapi berdampak terhadap keberkahan lingkungan dan keturunan. Ketika ganti dengan istri yang syukur nikmat keberkahannya luar biasa 5000 an tahun masih berkah. Belum ketika yang syukur nikmat ini nabi Ismail dan suku jurhum turunlah bangsa arab dan lahirlah nabi Muhammad SAW dengan qodarullah rahmatan lil alamin.

Ini adalah hasil keputusan Nabi Ibrahim yang ketika perkawinan sedang berjalan di cut ganti yang terbaik pemimpin yang tepat dalam perkara walau sangat terlarang bila bahayanya lebih besar harus diganti tepat pada waktunya. Hasilnya luar biasa. Ini suatu keberanian dan Ini tidak mudah.

2. Sejarah Kepemimpinan yang buruk. Siapa pemimpin yang paling buruk dalam sejarah yaitu Fir’aun yang mengaku sebagai Tuhan. Bahkan bayi laki-laki yang lahir di bunuh dan kejahatannya luar biasa. Ini dipaksakan oleh Fir’aun yang jahat sehingga fir’aun dan kawannya ditenggelamkan oleh Allah SWT.

Kepemimpinan raja Kubas parsi sekarang iran

Ada nabi palsu namanya Masdak hidup pada zaman kerajaan Majusi yang mengenal dua Tuhan yaitu Tuhan Terang dan tuhan Gelap mencanangkan bahwa harta dan wanita ibarat air dan rumput siapa saja boleh ambil dan memakai sehingga terjadilah perzinahan dan pencurian dimana-mana. Pemuda-pemuda, masyarakat elit bahkan rajanya ikut. Puncaknya kejahatan akhirnya permaisuri raja kubas di tawar dizinai nabi palsu itu. Putra mahkotanya tidak terima akhirnya terjadi debat yang kalah nabi palsu masdak akhirnya nabi palsu masdak dan pengikutnya dipenggal habis barulah aman baru selesai. Ini kepemimpinan yang jelek dampaknya. Ini terlambat tidak tepat waktunya dan sudah mendarah daging walupun bisa diselesaikan oleh abu sirwan putra mahkotanya. Ratusan tahun kemudian, setelah bangsa Parsi masuk Islam yaitu zaman Umar Bin Khattab begitu masuk Islam untuk tujuan meningkatkan iman perlu kawin kontrak. Walau sudah berganti aqidah dari majusi menjadi Islam

tetap masih begitu sampai 1500 th an masih diteruskan. Ini dampak dari kepemimpinan yang buruk / tidak tegas.

3. Perimbangan dari kedua kepemimpinan

Diriwayatkan oleh Imam Bukhori Suatu ketika kamii duduk-duduk di masjid, datanglah laki-laki badui kencing di masjid para sahabat mau meng cut/ mengeroyok, nabii Muhammad SAW bersabda, biarkan dia kencing sampai selesai. Lalu badui tersebut dipanggil dan dijelaskan oleh nabi sesungguhnya masjid-masjid ini tidak layak untuk kencing tetapi masjid-masjid ini hanyalah untuk zikir, shalat dan untuk membaca Al Qur’an atau yang disabdakan oleh rasulullah. Lantas nabi menyuruh ke seseorang untuk membawa air di ember dan menyiramkan ke bekas kencing badui tersebut. Ini kepemimpinan yang baik. Menghadapi kencing ini bila salah dalam memutuskan perkara dan mengeroyok serta menghina badui. Ia (badui) akan kencing kemana-mana, ngomel-ngomel, mencaci dll. Auratnya kelihatan pakaiannya terkena kencing susah ngebersihkannya padahal air sulit didapat. Madharatnya lebih banyak.

Dari tiga contoh kepemimpinan ini ada pelajaran yang sangat berharga, betapa pentingnya pemimpin itu dalam memutuskan perkara dengan tepat diperhitungkan manfaat dan madharatnya dan dipertimbangkan secara syar’i bukan dengan emosi. Keputusan harus tegas tidak boleh ela elu. Tepat dalam keputusan berkahnya ribuan tahun. Salah, terlambat dan tidak tepat dalam memutuskan perkara dampak buruknya sepanjang zaman. (hht)